Strategi Pembelajaran Point Counterpoint
19.23A. Strategi Point Counterpoit
Silberman mengatakan bahwa stategi ini merupakan kegiatan
dengan teknik hebat untuk merangsang diskusi dan mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam tentang berbagai isu komplek format tersebut mirip dengan sebuah
perdebatan namun kurang formal dan berjalan dengan lebih cepat.[1] Hal
senada dikemukakan oleh Hisyam Zaini dkk, bahwa strategi Pembelajaran Point Counterpoint adalah merupakan
pendekan dalam pembelajaran yang sangat baik digunakan untuk melibatkan siswa
dalam mendiskusikan isu-isu kelompok secara mendalam.[2]
Dari penjelasan teori di atas dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran Point Counterpoint merupakan
pendekatan dalam pembelajaran dengan cara diskusi yang memiliki kesamaan dengan
depat pendapat, hanya saja dalam strategi pembelajaran Point Counterpoint suasana belajar cenderung lebih bebas dan tidak
terlalu formal. Dengan demikian dimungkinkan bagi siswa mempunyai keleluasaan
untuk mengemukakan atau mengeluarkan pendapat dalam proses diskusi.
Pada dasarnya strategi
pembelajaran point counterpoint dapat di gunakan pada setiap mata pelajaran,
karna strategi ini adalah strategi yang merangsang motivasi siswa dalam
belajar, akan tetapi Strategi pembelajaran Point Counterpoint akan lebih
efektif jika diterapkan untuk mata pelajaran lingungan hidup dapat diambil
contoh isu tentang fakwa MUI tentang haramnya merokok.[3] Jadi
dapat disimpulkan strategi pembelajaran ini dapat diterapkan pada pelajaran
Agama, Pkn, , pendidikan agama islam dan sebagainya.
B.
Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Point Counterpoint
Langkah-langkah dalam menerapkan strategi pembelajaran ini
adalah sebagai berikut :
a. Guru memilih sebuah masalah yang mempunyai dua
sisi/perspektif atau lebih.
b.
Guru
membagi kelas dalam kelompok-kelompok menurut jumlah posisi yang telah guru
tetapkan, dan guru meminta tiap kelompok mengungkapkan argumennya untuk
mendukung bidangnya. Doronglah mereka bekerja dengan partner tempat duduk atau
kelompok-kelompok kecil inti yang kecil.
c. Guru menggabungkan kembali seluruh kelas,
tetapi mintalah para anggota dari tiap kelompok untuk duduk bersama dengan
jarak antara sub-sub kelompok itu.
d.
Guru
menjelaskan bahwa peserta didik bisa memulai perdebatan. Setelah itu peserta
didik mempunyai kesempatan menyampaikan sebuah argumen yang sesuai dengan
posisi yang di tentukan. Teruskan diskusi tersebut, dengan bergerak secara
tepat maju-mundur antara atau di antara kelompok-kelompok.
e. Guru menyimpulkan kegiatan tersebut dengan
membandingkan isu-isu sebagaimana anda melihatnya. Dan guru memberikan reaksi
dan diskusi lanjutan.[4] Dengan
adanya langkah-langkah tersebut maka guru tidak lagi bingung dalam menjelaskan
materi dalam proses belajar mengajar. Guru akan lebih terarah dalam
menyampaikan pelajaran. Jadi akan mencapai nilai yang maksimal.
Dalam menerapkan strategi ini ada beberapa variasi yang
dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1)
Sebagai
ganti sebuah perdebatan kelompok dengan kelompok, pasangkan peserta didik
individual dari kelompok – kelompok berbeda dan seruhlah mereka saling
beragumen. Ini dapat dilakukan secara serentak, agar setiap peserta didik
didorong dalam perdebatan itu pada saat yang sama.
2)
Aturlah
kelompok – kelompok yang berlawanan agar mereka saling berhadap-hadapan. Ketika
seseorang menyimpulkan argumennya, suruhlah peserta didik itu melemparkan suatu
benda (seperti sebuah bola atai tas kecil) kepada seoran anggota dari kelompok
yang berlawanan. Orang yang menangkap benda tersebut harus menangkis argumen
orang sebelumnya.[5] Siswa akan lebih giat dalam belajar karena
mendapat tantangan dari kelompok atau siswa yang lain, karena siswa yang
mendapat lemparan benda dari siswa lain, harus menjawab apa yang ditanya oleh
siswa tersebut jadi dengan begitu siswa akan termotivasi untuk belajar.
Berdasarkan uraian pendapat di
atas, dapat penulis simpulkan bahwa, penerapan strategi pembelajaran Point
Counterpoint dapat melibatkan setiap siswa dalam proses pembelajaran, dan siswa
akan lebih memahami materi pelajaran yang sedang di pelajari, dan siswa juga
bisa mengeluarkan pendapat tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari.
Artinya motivasi belajar siswa akan dapat meningkat dengan menerapkan strategi
pembelajaran Point Counterpoint dan juga akan berpengaruh pada hasil belajar
siswa.
C.
Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Point Counterpoint
Dalam menerapkan strategi
pembelajaran Point Counterpoint mempunyai beberapa kelebihan
daripada strategi yang lainnya, Adapun kelebihan strategi pembelajaran Point
Counterpoint
adalah sebagai berikut :
a.
Efektif
digunakan untuk melibatkan siswa dalam diskusi
b.
Efektik
digunakan pada pelajaran-pelajaran Agama, sosial atau tentang lingkunganan
c.
Dapat
menciptakan kerja sama siswa dalam proses pembelajaran untuk memecahkan masalah
dalam belajar.[6]
Misalnya siswa berkelompok untuk belajar sendiri untuk mencari suatu masalah
dan memecahkannya walaupun tidak ada guru di dalam kelas. Dengan begitu siswa akan
belajar dengan giat.
Berdasarkan kelebihan-kelebihan
strategi di atas dapat juga disimpulkan kekurangan strategi pembelajaran Point
Counterpoint juga
mempunyai kekurangan yaitu sebagai berikut :
a. Strategi
ini penggunaannya terbatas pada pelajaran tertentu saja, dan kurang efektif
untuk pelajaran Sain Matamatika dan lain-lain, sebab strategi ini akan lebih
efektif jika diterapkan pada mata pelajaran lingkungan hidup seperti mengambil
suatu isu dan didiskusikan dengan teman lain lalu mencari pemecahan masalah
tersebut.
b.
Pelaksanaan diskusi dalam
pembelajaran membutuhkan pengawasan yang baik dari guru agar diskusi berjalan
dengan lancar.


0 komentar