Pengertian Evaluasi, Penilaian, Pengukuran, dan Tes
19.32
Terdapat
empat istilah yang sering disalahartikan dalam kegiatan evaluasi, yaitu
evaluasi (evaluation), penilaian (assessment), pengukuran (measurement),
dan tes (test).
1. Evaluasi
pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu
pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan
pendidikan”. (UUSPN 2003 BAB I Pasal I ayat 21).
Adapun pengertian evaluasi menurut para ahli:
a. Frey,
Barbara A., and Susan W. Alman. (2003)
Evaluation The systematic process of
collecting, analyzing, and interpreting information to determine the extent to
which pupils are achieving instructional objectives. Artinya:
Evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi
untuk menentukan sejauh mana siswa yang mencapai tujuan instruksional. (lihat: Frey,
Barbara A., and Susan W. Alman. (2003). Formative Evaluation Through Online
Focus Groups, in Developing Faculty to use Technology, David G. Brown
(ed.), Anker Publishing Company: Bolton, MA.).
b. Zainul
dan Nasution
Evaluasi dapat dinyatakan sebagai
suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun
non tes. (Lihat : Zainul & Nasution. (2001). Penilaian Hasil belajar.
Jakarta: Dirjen Dikti).
c.
Suchman
Evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang
telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya
tujuan. (Lihat: Suharsimi Arikunto dan Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program
Pendidikan, (Jakarta: BumiAksara, 2004), h.1-2).
d. The
University
of California, Los Angeles (UCLA)
Evaluasi
merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan
penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
serta penyusunan program selanjutnya (Stark & Thomas, 1994:12)
2. Penilaian
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik (PP. 19/2005
Bab I Pasal 1 ayat 17).
Adapun pengertian penilaian menurut para ahli:
a. Anas
Sudijono
Penilaian adalah menilai sesuatu, yaitu mengambil
keputusan terhadap sesuatu dengan berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat
atau sakit, pandai atau bodoh, dsb. Jadi penilaian itu bersifat kualitatif. (Lihat:
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1996), h.4-5).
b. Angelo T.A.
Classroom Assessment is a simple method faculty can
use to collect feedback, early and often, on how well their students are
learning what they are being taught. (Artinya: asesmen Kelas adalah suatu metode yang
sederhana dapat digunakan untuk mengumpulkan umpan balik, baik di awal maupun
setelah pembelajaran tentang seberapa baik siswa mempelajari apa yang telah
diajarkan kepada mereka.) Lihat: (Angelo, T.A., (1991). Ten easy
pieces: Assessing higher learning in four dimensions. In Classroom research:
Early lessons from success. New directions in teaching and learning (#46),
Summer, 17-31.)
c.
Kizlik, Bob (2009)
Assessment is a process by which information is
obtained relative to some known objective or goal. Assessment is a broad term
that includes testing. A test is a special form of assessment. Tests are
assessments made under contrived circumstances especially so that they may be
administered. In other words, all tests are assessments, but not all
assessments are tests. (Artinya : asesmen adalah suatu proses dimana
informasi diperoleh berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Asesmen adalah
istilah yang luas yang mencakup tes (pengujian). Tes adalah bentuk khusus dari
asesmen. Tes adalah salah satu bentuk asesmen. Dengan kata lain, semua tes
merupakan asesmen, namun tidak semua asesmen berupa tes). Lihat: Kizlik, Bob.
(2009). Measurement, Assessment, and Evaluation in Education.Online: http://www.adprima.com/measurement.htm
d. Overton,
Terry (2008)
Assesment is a process of gathering information to
monitor progress and make educational decisions if necessary. As noted in my
definition of test, an assesment may include a test, but also include methods
such as observations, interview, behavior monitoring, etc. (Artinya: sesmen adalah suatu
proses pengumpulan informasi untuk memonitor kemajuan dan bila diperlukan
pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan. Sebagaimana disebutkan dalam
definisi saya tentang tes, suatu asesmen bisa saja terdiri dari tes, atau bisa
juga terdiri dari berbagai metode seperti observasi, wawancara, monitoring
tingkah laku, dan sebagainya). Lihat: Overton, Terry. (2008). Assessing
Learners with Special Needs: An Applied Approach (7th Edition). University
of Texas – Brownsville.
e. Palomba and
Banta(1999).
Assessment is the systematic collection , review , and
use of information about educational programs undertaken for the purpose of
improving student learning and development (Artinya: asesmen adalah pengumpulan, reviu, dan
penggunaan informasi secara sistematik tentang program pendidikan dengan tujuan
meningkatkan belajar dan perkembangan siswa). Lihat: Palomba,
Catherine A. And Banta, Trudy W. (1999). Assessment Essentials: Planning,
Implementing, Improving. San Francisco: Jossey-Bass
3. Pengukuran
adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan
individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor. Pengukuran memiliki konsep yang lebih luas
dari tes. (Lihat: Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1996), h.4-5).
Adapun pengertian pengukuran menurut para ahli:
a. Alwasilah et
al.
Measurement (pengukuran) merupakan proses yang
mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif
(sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performa siswa
tersebut dinyatakan dengan angka-angka. Lihat: Alwasilah, et al. (1996). Glossary
of educational Assessment Term. Jakarta: Ministry of Education and Culture.
b. Arikunto dan
Jabar
Pengukuran (measurement) sebagai kegiatan
membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi
kuantitatif. (Lihat: Arikunto,
S & Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara).
c. Cangelosi
Pengukuran (Measurement) adalah suatu
proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi
yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru menaksir
prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa saja yang dilakukan siswa,
mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka katakan, dan menggunakan
indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan.
(lihat: Calongesi, J.S. 1995. Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa.
Bandung : ITB)
4. Tes
adalah cara atau metode untuk menentukan kemampuan siswa menyelesaikan tugas
tertentu atau mendemonstrasikan penguasaan suatu keterampilan atau pengetahuan.
Adapun pengertian test menurut para
ahli:
a. Wayan
Nurkencana
Tes adalah suatu cara untuk
mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau
sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau
prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang
dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah ditetapkan. Lihat: Wayan Nurkencana. (1993). Evaluasi
Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
b. Overton,
Terry
Test is a method to determine a
student’s ability to complete certain tasks or demontstrate mastery of a skill
or knowledge of content. Some types would be multiple choice tests or a weekly
spelling test. While it commonly used interchangeably with assesment, or even
evaluation, it can be distinguished by the fact that a test is one form
of an assesment.
Tes adalah suatu metode untuk menentukan kemampuan siswa menyelesaikan sejumlah
tugas tertentu atau mendemonstrasikan penguasaan suatu keterampilan atau
pengetahuan pada suatu materi pelajaran. Beberapa tipe tes misalnya tes pilihan
ganda atau tes mengeja mingguan. Seringkali penggunaannya tertukar dengan
asesmen, atau bahkan evaluasi (penilaian), yang mana sebenarnya tes dapat
dengan mudah dibedakan berdasarkan kenyataan bahwa tes adalah salah satu bentuk
asesmen. (Lihat: Overton, Terry. (2008). Assessing Learners with Special
Needs: An Applied Approach (7th Edition). University of Texas – Brownsville).
c. Sax
“a test may be defined as a task or series of task
used to obtain systematic observations presumed to be representative of
educational or psychological traits or attributes”. Artinya tes dapat
didefinisikan sebagai tugas atau serangkaian tugas yang digunakan untuk memperoleh
pengamatan-pengamatan sistematis, yang dianggap mewakili ciri atau aribut
pendidikan atau psikologis. (Lihat : Sax (1980 : 13)
d. S. Hamid
Hasan
Tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang secara
khusus. Kekhususan tes dapat terlihat dari konstruksi butir (soal) yang
dipergunakan”. Rumusan ini lebih terfokus kepada tes sebagai alat pengumpul
data. Memang pengumpulan data bukan hanya ada dalam prosedur penelitian, tetapi
juga ada dalam prosedur evaluasi. (Lihat: S. Hamid Hasan (1988 : 7)



0 komentar